Minggu, 13 Februari 2022

Peran Seorang Ayah

 Aku adalah seorang anak perempuan pertama.

Mama ku seorang PNS, Kalau Ayahku dia dulu adalah pegawai swasta, namun karena tergerus oleh jaman, sekarang beliau menganggur.

Menjadi Ayah atau menjadi Ibu bukanlah peran yang mudah.

Ada tanggung jawab besar yang dipikul dari semenjak anak itu ada.

Aku juga calon seorang Ibu, aku memahami anak yang ada dalam perutku ini perlu aku jaga seumur hidupku dengan sebaik mungkin, karena Ia adalah anugrah dan titipin dari Tuhan untukku.

Amanah yang sangat besar sekali.

Tapi, di satu sisi aku juga sangat kecewa dengan sosok Ayah.

Aku memiliki Ayah yang tidak menjalankan perannya sebagai seorang Ayah.

Aku sudah berusaha menerima dari dulu. Aku berusaha memahami, tapi aku tetap saja kecewa.

Aku seringkali mengatakan kepada diriku bahwa Ayah sudah mencoba yang terbaik, tapi berulang kali pula diriku menolak dan mengatakan bahwa Ayah tidak cukup baik, dulu mungkin Iya, tapi sekarang beliau lepas tanggung jawab.


Aku memang sudah bekerja, sudah dewasa. Aku tidak perlu dinafkahi lagi, bahkan semenjak masih kuliah pun aku selalu berusaha mandiri.

Aku tidak lantas berpangku tangan mengharapkan uang orang tua.

Tapi, Bagaimana dengan Mama ku?

Aku kasian dengan Mama.

Bukankah dia masih berhak atas nafkah selama suaminya masih ada dan masih sehat ?

Mama yang mengcover semua kebutuhan keluarga semenjak papa kehilangan pekerjaan.

Mulai dari biaya kuliah sampai kebutuhan sehari-hari aku dan adikku.

Sampai-sampai mungkin mama nggak sempat membahagiakan diri sendiri.

Terus papa ngapain?

Masak, beres-beres rumah.

Yup, mereka seperti bertukar peran.

Aku benci Ayah yang menghabiskan waktunya untuk berberes itu.

Menurutku laki-laki yang beres-beres rumah itu nggak banget, dia sebenernya nggak tau apa yang harus dilakukan terlebih dahulu, nggak tau cara stok barang dan nggak tau cara berhemat !

Yang ada, kalau laki-laki disuruh urus rumah tangga, rumah tangganya makin ancur lebur.

Boros. dikit-dikit papa ku minta uang bua beli kebutuhan rumah tangga.

Dulu, papa ku pernah nampar aku karena aku terlalu terus terang sama dia.

Mama ketika marah dan mengeluh karena nggak dikasih uang sama papa atau ketika papa beres-beresnya nggak bener, papa juga bukannya sadar diri dan berubah tapi malah ngambek.


YA ! Ngambek ! Seolah-olah dia nggak mau disalahkan !


Aku benci laki-laki seperti itu. Aku ga butuh dia beres-beres rumah, aku butuh dia kerja, cari uang yang banyak buat cover 1 keluarga !


bukannya tiap hari goreng telur di dapur, iya, cuma itu yang dia bisa masak. makanya aku benci ketika dia ngurusin rumah dan masak, nggak guna !


beres - beresnya juga ngak bersih !


aku kalau ngomong gini depan dia, pasti dia marah, merasa seolah-olah dia nggak dihargai . lah pantas memang  ! memangnya dia ngasih nafkah berapa sampai harus dihargai ?


Akhirnya sampai hari ini aku memilih diam, yang aku tau seorang laki-laki tetaplah berperan mencari nafkah meski istri bisa cari uang .


istri itu sifatnya hanya membantu, bukan memikul semuanya !


harusnya laki-laki sadari tu, tapi aku udah males ngomong sama orang kayak papa ku yang nggak kunjung sadar .


saat aku browsing peran ayah aja yang muncul gini :


Tuh? apa aku salah ? ah, bikin makin kesel aja. Sekarang aku mau bodo amat sama dia, daripada aku mengutarakan kata-kata yang menyakitkan. lebih baik aku diam aja.

Setelah aku posting ini, aku akan memutuskan untuk nggak menghiraukan dia atau mengharapkan dia berubah.

Cukup aku aja yang ngalah dan diam, sebisa mungkin kalau aku ada uang, aku aja yang ngasih ke mama, kasian daripada mama berharap dikasih sm orang kayak papa.

Ayah, aku nggak membenci mu, Aku hanya KECEWA.


Selasa, 10 November 2020

Sudahkah kamu dewasa?

Untuk yang sedang berada di usia tanggung 17 hingga 18 tahunan..mungkin kalian seringkali dihadapkan dengan kebingungan. 

Kadang-kadang kalian dianggap anak-anak yang masih perlu diurus oleh orang tua. Di situasi lain, kalian dianggap sudah cukup dewasa untuk memahami banyak hal.

Di usia kalian yang sudah menginjak 17 hingga 18 tahunan, mau tidak mau kalian harus belajar untuk menjadi dewasa.

Namun, sudahkah kalian memahami apa arti dari menjadi dewasa?

Arti Dewasa


Dewasa berarti lebih bijak dalam menyikapi hidup.

Agar dapat menjadi lebih bijaksana, kita harus belajar untuk dapat membedakan mana yang bisa kita kendalikan, mana yang tidak.

Semakin kita dewasa, semakin kita menyadari bahwa dunia tidak hanya tentang kita. 

Semakin kita dewasa, semakin kita menyadari setiap orang punya kesulitannya masing-masing.

Semakin kita dewasa, semakin kita menyadari bahwa melihat dan memperbaiki apa yang ada di dalam diri, lebih penting daripada sibuk mengomentari hal-hal yang berada di luar kendali.

Belajar membedakan mana yang bisa dikendalikan dan mana yang tidak

Singkatnya, belajar dewasa berarti belajar membedakan mana yang bisa kita kendalikan dan mana yang tidak.

Ada banyak hal di dunia ini dan tidak semuanya bisa kita kendalikan.

Namun, bukan berarti kita tidak punya kendali atas apa pun. 

Hal-hal yang dapat kita kendalikan salah satunya adalah... diri kita sendiri.

Kita bisa mengendalikan apa yang kita pikirkan.

Bagaimana kita merespon setiap kejadian.

Bagaimana cara kita menyelesaikan suatu masalah.

Apa saja yang dapat kita lakukan hari ini.

Kita sangat bisa mengendalikan apa yang menjadi keputusan dan sangat bisa pula memutuskan apa yang menjadi cita-cita.

Untuk hal-hal yang ada di luar kendali kita, ada banyak sekali....

Kita tidak bisa mengendalikan bagaimana orang berpikir terhadap kita, bagaimana orang lain memperlakukan kita, apa yang orang lain katakan, apa yang orang lain rasakan dan apa yang orang lain putuskan.

Ada banyak lagi, misalnya cuaca hari ini, kejadian-kejadian masa lalu dan apa yang akan terjadi di masa depan.

Semua itu, tidak dapat kita kendalikan dan apabila kita berusaha mengendalikannya, yang kita dapatkan hanyalah rasa lelah. Kita malah gagal untuk menjadi bijaksana.

Untuk kalian yang saat ini sedang berusaha menjadi dewasa,

Semoga kalian diberikan keberanian untuk dapat mengubah hal-hal yang bisa dikendalikan, dan diberikan kebesaran hati untuk dapat menerima hal-hal yang tidak bisa dikendalikan. Juga, diberikan kebijaksanaan untuk dapat membedakan keduanya.














Sabtu, 10 Oktober 2020

Mencari Cara untuk Bahagia

Dunia seringkali menipu kita dengan menjanjikan kebahagiaan.




Saat Sekolah


Saat kita dulu masih sekolah, kita berharap cepat-cepat lulus ujian nasional. Ujian nasional saat itu sangat mendebarkan, kita ditakut-takutkan. Apabila tidak lulus, hancurlah masa depan kita. Dan apabila nilai ujian nasional kita bagus, maka cerahlah masa depan kita.

Setelah Ujian Nasional itu berakhir, kita pun bahagia. Memilih melakukan berbagai macam cara untuk merayakan. Ada yang memilih untuk menonton film-film kesukaannya sepuas-puasnya di rumah. Ada yang memilih dengan mengadakan acara coret-coretan seragam bersama teman-teman.

Apapun itu acaranya, kita merasa jadi orang paling merdeka, kita bahagia.

Namun, hanya untuk beberapa hari.

Selanjutnya, kita dihadapkan lagi dengan kuliah atau kerja.

Ketika dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang sulit, kita pun stres kembali.

Dimana kah kebahagiaan saat coret-coret seragam itu? Kebahagiaan itu semakin lama terus semakin pudar, karena hidup pun harus terus berlanjut.

Suatu hari, kita mendapatkan pengumuman bahwa akhirnya kita lulus di universitas favorit atau mendapatkan pekerjaan yang kita idam-idamkan. Kita pun bahagia lagi!

Kita pun berpikir =, "Aha, akhirnya inilah saatnya aku menjalani hidup yang membahagiakan!"

Pengumuman yang membahagiakan itu pun ternyata semu. Ada kesulitan-kesulitan semasa kuliah atau kerja, yang terkadang kala membuat kita stres. Terkadang kala juga membuat kita putus asa dan ingin berhenti dari apa yang saat ini sedang kita jalani.

Saat Kuliah atau Kerja


Untuk yang sedang kuliah, kesulitan-kesulitan pun dijalani, hingga tibalah puncak kesulitan paling dasyat tiba: skripsi. Kita pun berusaha dengan segala macam cara untuk dapat menyelesaikan skripsi, dengan bayangan..."Wah, setelah lulus aku bisa cepet kerja terus dapat duit banyak."

Setelah skripsi itu selesai dan akhirnya kita wisuda, ternyata kenyataan pun tak sesuai dengan bayangan yang indah. Harus merasakan panas-panasan kesana kemari mengikuti proses rekrutmen dan seleksi di berbagai perusahaan. Harus merasakan tidak nyamannya ketika kamu ditolak oleh perusahaan tempat kamu melamar. dan belum lagi menghadapi rasa tidak nyaman ketika tetangga mulai nyinyir.."lulusan S1 kok belum kerja sih?"

Untuk yang sudah kerja, ternyata kesulitan-kesulitan itu tetap ada, malah kadangkali berat. Harus menghadapi kenyataan bahwa kerjaan kadang tak sesuai dengan gaji yang didapatkan. yang gajinya besar, mengeluh bahwa lingkungan kerja dan teman-temannya sangat tidak nyaman dan membuatnya kehilangan semangat. Beberapa orang juga mengeluh bahwa ia benci dengan apa yang ia kerjakan setiap hari, kalo kata orang-orang "kerjaan gue gak sesuai passion!"

Ada yang memutuskan untuk bertahan. Ada yang memilih resign. Ada yang memilih mencari kerjaan baru.

Setelah resign, kita merasa terbebas. terbebas dari kezoliman kalo kata orang-orang. Ada juga yang merasa terbebas dari perbudakan duniawi.

Tetapi, itu hanya sementara saja, perasaan merdeka hanya terasa 2-3 bulan setelah resign.

Setelah itu pun kita pusing, selanjutnya apa yang harus kita lakukan?

Uang mulai habis, tabungan mulai menipis..

Lalu, dimana kah letak kebahagiaan itu?     

Lalu, kapan kita bisa menemukan kebahagiaan?    

Minggu, 12 Juli 2020

Terjebak Sama Perencanaan Karier mu? Mari Mulai dengan Membuat Karier Jurnal

New measurement solutions to help brands measure Pinterest's ...

Manfaat Besar dalam melakukan perjurnalan sebagai alat untuk menjawab pertanyaan karier Kamu.

Tepat setelah lulus kuliah, Saya membeli satu map berwarna kuning. Map kuning ini saya gunakan untuk menyimpan apa pun yang berkaitan dengan karier saya nanti. Misalnya Resume/Riwayat Hidup/CV, Sertifikat-sertifikat pencapaian saya, Sertifikat-sertifikat seminar atau training beserta dengan materi-materinya, dan apa pun yang bisa menjadi nilai jual ketika wawancara kerja.

Ini bagus banget untuk bisa meningkatkan karier-mindset kita.

Dan sekarang saya berada di posisi untuk membantu orang lain untuk menavigasikan eksplorasi karier mereka, Saya merubah konsep menyediakan ruang untuk material karier menjadi eksplorasi karier jurnal.
Bukan cuma jadi map kuning yang kaku, tapi lebih ke buku/notebook atau binder dimana seseorang dapat bisa menyimpan maupun mengeksplorasi apa pun terkait karier mereka di binder tersebut.

Di bawah ini ada beberapa komponen kerangka secara umum ini jurnal karier. Saya melihatnya sebagai seumur hidup yang dijalankan sepanjang rentang karir seseorang.

Tidak hanya menambahkan folder untuk resume dan sertifikat pencapaian, tujuan utamanya adalah melakukan penulisan introspektif dan bertukar pikiran tentang tema-tema yang berkaitan dengan karier. 

Apa saja yang perlu tercantum di Karier Jurnal?


Saya sarankan membagi bagian buku catatan / pengikat ke masing-masing pos berikut:

1. Nilai-nilai Inti: Tuliskan apa sih yang paling penting dan benar-benar bisa jadi panduan terhadap apapun pekerjaan yang kamu lakukan. Apa yang benar-benar menjadi peganganmu ketika menjalani hari-harimu di dunia kerja?


2. Skill/Kemampuan/Kelebihan: Go Ahead, Kamu bisa apa? Kamu juga perlu tau skill apa yang paling dibutuhkan saat ini, coba klik disini.

3. Interest and Hobby: Semuanya, yup, tulis semua yang membuat kamu tertarik.

4. Kebutuhan dan Keinginan: Dari Kerjaan, Dari Hidupmu secara umum, Kebutuhan apa yang penting, Kebutuhan apa yang mewah, atau yang mana sebenarnya gak terlalu penting tapi kamu pengen?

5. Apa yang menjadi penghambatmu dalam berkarier?

6. Mission, Meaning, and Focus: Apa yang mendorongmu untuk melakukan sesuatu, dan mengapa kamu mau melakukan pekerjaan tersebut? (Selain dari materi)

7. Kata kunci dan judul Pekerjaan: Ketika Kamu menemukan kata kunci atau pekerjaan yang menarik minat kamu, dicatat di jurnal, ini berguna nanti kalau kamu mau duduk dan melakukan pencarian pekerjaan di internet.

8. Jika ada yang memuji kamu, catat dan minta testimoni mereka dengan adanya paraf mereka di jurnal kamu. 

9. Reality and Research: Membuat goals itu bagus tapi gimana jadinya kalau ternyata tidak bisa direalisasikan di dunia? apa rencanamu?

10.  Sumber: Ingatlah dan catat data orang - orang, baik itu kolega, teman, guru, mentor, mantan kolega/rekan kerja...atau siapa pun itu yang suatu saat akan kamu butuhkan kembali di dunia kerja.

11. Resume (CV) dan Surat lamaran kerja: Selalu rajinlah dalam mengupdate keduanya

12.  Edukasi yang berkelanjutan: Keahlian apa yang ingin kamu tambahkan di karier toolkit kamu?  Buat daftar dimana, kapan, bagaimana, dan dengan siapa kamu dapat tumbuh menjadi seorang prosefional? Beberapa karier membutuhkan pendidikan yang berkelanjutan dan kamu harus mengetahui wawasan itu.

Isilah journalmu ketika ada inspirasi baru yang dapat kamu tuliskan.

Kita tidak tau bagaimana karier profesional kita nanti akan berujung kemana? tapi bisa terus-menerus mengeskplorasi karier kita sambil berjalan. Kita bisa belajar meningkatkan sense kita terhadap apa yang kita butuhkan di dunia kerja. Kemampuan dan Kemauan kita untuk mengeksplorasi apa yang kita butuhkan dan apa yang kita mau di dunia kerja, akan membawa kita pada kepuasan kerja. 

Selamat mencoba !

source: pychologytoday.com

Senin, 08 Juni 2020

Alasan mengapa resolusi tahun baru sangat mudah gagal

Membuat resolusi saat tahun berganti sudah menjadi tradisi sejak lama. Namun, siapa sih diantara kita yang pernah benar-benar berhasil mewujudkan semua resolusinya? Jarang sekali.

Lalu, aku mikir instead of bikin list pencapaian di tahun ini, mending aku list dulu nih apa sih hal-hal yang selama ini jadi penghambatku dalam mencapai resolusi.

Aku menemukan 3 penghambat terbesar, gak sabar deh pengen tau juga hambatanmu sama gak sih kayak aku?

Hambatan terbesar #1:Menggantikan tugas yang seharusnya aku lakukan dengan tugas yang lebih mudah.

Aku tau aku harusnya bertemu ke acara-acara yang memungkinkan aku untuk mendapatkan koneksi di dunia kerja, tapi instead of doing that, aku malah lebih memilih nge-add orang di linkedin, simply because itu lebih gampang. Iya sih..lebih gampang..tapi itu gak lebih efektif. 

Hambatan terbesar #2:Menunda hingga sempurna

Aku punya ide bisnis yang oke dan yakin banget akan diterima oleh market. Tapi, aku nanti-nanti dulu, harus mempersiapkan segala bisnisnya sampe sempurna dulu. Sampe akhirnya ada yang punya ide yang sama kayak dan dia mulai duluan. boom! ide ku pun sia-sia cuma karena nunggu sempurna dulu.
Kalau aja aku berani mengambil keputusan dan bertindak, pasti ceritanya udah beda!

Hambatan terbesar #3:Mencari pembenaran dari sesuatu yang tidak ingin aku lakukan (padahal aku tau itu baik untuk aku)

Misalnya..aku tau aku harus ikut seminar or training yang bakal bagus banget untuk karier aku ke depannya, tapi aku mikir "ah nanti ajalah, gapapa kok gak pergi gak ada yang mengharuskan" padahal kamu tau itu BAGUS. atau kamu tau temenmu butuh bantuan kamu, tapi karena kamu malas kamu cari pembenaran "ah nanti ada juga pasti yang bantu dia". Begitu lah kira-kira yang disebut mencari pembenaran pada sesuatu yang sebenarnya kita gak pengen lakuin.


dan yaa..itulah 3 penghambat terbesarku untuk mencapai yang kuinginkan. Gimana, apa ada yang sama? Apa hambatan terbesar kamu? dan yang paling penting, gimana kamu akan mengatasi hambatan ini agar bisa mencapai resolusi tahun ini?

source: psychologytoday.com

Senin, 01 Oktober 2018

4 Penyebab Kamu Cuma dijadikan Pelampiasan!

Gambar terkait

Ini penyebab kamu cuma dijadikan pelampiasan aja!

Kalian pasti tau dong..istilah "pelampiasan". Biasanya tuh kalo orang abis putus dari pacarnya terus udah dapet pacar baru lagi, mesti ada aja yang nyeletuk.. "paling pacar barunya itu cuma pelampiasan aja."

Ternyata di psikologi, "pelampiasan" ini ada istilahnya sendiri, yaitu disebut dengan Rebound Relationship. Rebound Relationship atau Pelampiasan berarti ditandai dengan putusnya seseorang dari hubungan yang lama dan dalam kurun waktu yang singkat langsung menjalin hubungan baru lagi. Hubungan baru ini besar kemungkinannya bukanlah hubungan yang didasari atas dasar cinta, tapi sekedar pelampiasan.

Kesannya rebound relationship ini jahat ya..masa' macarin orang cuma gara-gara mau dijadiin pelampiasan. Tapi tunggu dulu..ada beberapa hal yang dapat menjelaskan mengapa rebound relationship ini akhirnya "terpaksa" terjadi..

1. Putus cinta adalah pengalaman yang tidak menyenangkan. 

Mau itu kamu diputusin atau pun kamu yang mutusin, putus cinta bukanlah suatu yang mudah. Baik pihak yang diputusin maupun mutusin sebenarnya keduanya merasa sedih. karena ada kebiasaan-kebiasaan yang harus hilang..dari yang tiap hari sama dia..chat dia..eh sekarang jadi nggak..pasti gak enak. Dan orang yang tengah galau kayak gini, pasti jauh lebih mudah untuk didekitin. Padahal gak ada sama sekali bermaksud untuk menjadikan orang pelampiasan, tapi orang yang habis putus ini butuh sosok pengganti sementara..sampai akhirnya si orang yang habis putus ini bisa menerima dan terbiasa dengan kondisi barunya.

2. Ada orang yang gak bisa sendiri. 

Biasanya sih cewe, dari yang biasanya ada yang anter jemput, eh sekarang bingung harus gimana dan lain sebagainya. Dan ini pasti bikin galau banget dong ya..dari yang apa-apa ada yang nemenin sekarang sendiri. Nah, ketika ada orang baru mendekati orang dengan kondisi bingung dan galau kayak gini, orang baru ini akan mudah banget untuk "masuk".

3. Ada nih yang menganggap single sebagai sebuah hal yang mengerikan dan memalukan.

Padahal sebenarnya belum ada orang lain yang bisa pas mengisi hatinya, tapi yaa..karena kebutuhan    untuk mendapatkan image baik alias tidak jomblo ini (sebagaimana kita tau kaum jomblo adalah kaum yang sangat tertindas dan terbuli), maka siapapun lah orang baru yang datang bisa-bisa aja dijadikan pasangan.

4. Butuh tempat untuk menyalurkan kasih sayang

Dari yang biasanya ada yang diperhatiin, eh sekarang gak mungkin banget dong mau perhatian sama dia. Dari yang awalnya ada yang disayang2, sekarang jadi gak ada..pasti bikin galau banget. Nah, ketika ada orang baru yang datang, maka orang baru ini akan menjadi tempat untuk menyalurkan kasih sayang itu, yang harusnya dia berikan pada pacarnya yang dulu. Jadi orang baru ini cuma jadi tempat untuk menyalurkan kasih sayang bukan benar-benar sayang. Karena si orang yang baru putus ini butuh banget untuk menunjukan atau menyalurkan kasih sayang nya yang biasanya lancar-lancar aja dia salurkan ke pacarnya.


Terkadang orang yang habis putus ini pun bisa loh gak menyadari kalau dia sedang menjadikan orang lain pelampiasan. Jeleknya malah dia bisa jadi mengganggap dia benar-benar cinta dengan orang yang dia jadikan pelampiasan itu. Padahal orang yang dijadikan pelampiasan atau orang baru ini hanya menjadi pengganti peran sementara si mantan pacar, sampai pada akhirnya orang yang habis putus ini benar-benar bisa berdiri sendiri lagi atau siap untuk jatuh cinta lagi. Kalau masih bingung sudah siap pacaran atau belum, coba baca dulu artikel ini klik disini.

Ada yang pro dan kontra dengan rebound relationship ini. Ada yang bilang rebound relationship ini wajar dan justru jadi "obat" untuk orang yang habis putus cinta. Ada juga yang bilang rebound relationship ya jahat, karena kamu malah melukai hati orang lain untuk menyembuhkan luka di hati kamu. Kalau menurut kamu bagaimana?

Mengapa orang bisa selingkuh?



Hasil gambar untuk love

Well, disini aku mau mengungkapkan opiniku aja kenapa orang itu bisa selingkuh. Tentunya penyebab yang akan kusampaikan ini bukan penyebab mutlak ya.. Bukan berarti oh dia bisa selingkuh pasti karena ini. That's not right. Tapi mungkin bisa jadi karena ini.

Dan dugaan penyebab yang aku sampaikan ini berlaku untuk orang yang normal atau sehat secara mental. Kalau orangnya ternyata punya masalah dengan kesehatan mental atau punya luka batin tertentu, kemungkinan besar penyebab selingkuhnya ya karena kesehatan mentalnya atau luka batinnya, bukan karena ini.. menurutku sih gitu ya..

Selingkuh itu jelas bukan tindakan yang baik, selingkuh adalah kondisi dimana seseorang sudah memilih pasangan atau kekasih, namun ditengah hubungan tersebut, seseorang itu memiliki kekasih atau pasangan lain. Oke, kita satukan dulu definisi selingkuh. Ya selingkuh yang aku bahas ini disini adalah kondisi dimana seseorang SUDAH menjali hubungan,tapi ditengah menjalin hubungan itu dia selingkuh. Jadi, bukan orang yang dari awal memang ada tujuan untuk selingkuh, bukan dari awal orang yang niat punya pasangan atau kekasih memang lebih dari satu, itu beda kasus lagi ya.


Hasil gambar untuk love
Nah, jadi beginilah dimanikanya guys... 

Dalam psikologi, cinta itu punya 3 komponen. Tanpa ketiga komponen ini (harus lengkap,harus ada semua), cinta itu tidak utuh atau tidak sempurna. Lebih jelasnya lagi, sebuah hubungan spesial antara wanita dan laki-laki mungkin akan sulit bertahan tanpa 3 komponen ini guys. Apa aja komponen cinta itu?

1. Hasrat. Hasrat ini kalau bahasa awamnya getaran-getaran cinta. Bisa dibilang gitu lah ya, biar cepet pahamnya. Jadi hasrat ini bukan hanya membahas soal seks. Tapi ketika kamu merasakan deg-degan ketika berada di dekat pasangan kamu atau ketika kamu liat dia itu rasanya dia adalah orang paling ganteng atau paling cantik di dunia, itu juga merupakan tanda bahwa hubungan kamu memiliki komponen ini. Hasrat ini biasanya berasa banget ya di awal-awal pacaran atau pdkt gitu, misal deg-degan kalau lagi deket dengan dia, deg-degan menunggu chat dari dia atau mungkin kalau pegangan tangan pertama kalinya sama dia, kamu berasa kesetrum.. xD

2. Komitmen. Komitmen bisa dilihat dari tujuan. Hubungan kalian punya tujuan yang ingin dicapai gak? Misal tujuan itu kayak gini..kamu sama dia pacaran membatasi sampai 2 tahun aja dan setelah 2 tahun kalian merencanakan menikah. Nah, kalau kamu punya pacar tapi pas ditanya hubungan ini mau dibawa kemana dan dia bilang "jalani aja dulu.." itu berarti kemungkinan besar dia gak ada niat untuk berkomitmen dengan kamu.

3. Intimasi. Intimasi ini bisa dibilang sebagai ikatan emosional. Kalau kalian sudah bisa saling terbuka, saling bercerita satu sama lain itu bisa menandakan bahwa hubungan kalian sudah memiliki intimasi. Intimasi itu kedekatan. Kalian saling ada untuk satu sama lain. Kalian sudah saling ingin memberi. Saling memberi ini misalnya pacar kamu atau pasangan kamu kasih sesuatu ke kamu, nah dilain waktu kamu gantian memberi sesuatu atau barang yang dia senangi. Gak melulu salah satu aja yang terus-menerus memberi, tapi adanya kata "Saling" ini menandakan juga bahwa hubungan kalian memiliki intimasi.

Mau bagaimana pun ceritanya, 3 komponen ini harus ada terus menerus jika kalian ingin menjalin hubungan. Kalau salah satu nya lemah ini akan membuka celah orang lain untuk memasuki hubungan kalian. Nah, kalau misalnya komitmen dan intimasi ini bisa lah ya selalu menguat, bahkan seiring berjalannya waktu justru makin baik komitmen dan intimasinysa. Tapi yang agak sulit ini hasrat. Sekali, dua kali pegangan tangan sama pasangan kamu, kamu masih gemetaran, lama-lama eh..udah biasa aja. Getaran-getarannya bisa ilang nih seiring berjalannya waktu. Apa yang terjadi kalau getaran ini memudar? Bisa jadi kamu atau pun pasangan kamu mulai mencari getaran di luar kalian berdua. Eh..bisa jadi masuklah orang baru. kemudian malah timbul rasa deg-degan sama "orang baru" ini. Mungkin kamu atau pasangan kamu memanggap ini cinta sejati gitu ya, padahal adalah hal yang wajar gitu loh suka sama orang baru dan muncul rasa deg-degan. Padahal..palingan nanti sama orang baru ini kalau udah agak lama ya ujung-ujungnya sama aja, getarannya bisa ilang juga.

Jadi menurutku..selingkuh terjadi ketika hasrat yang kamu rasakan pada pasangan kamu..itu memudar dan kamu secara sengaja atau tidak sengaja menemukan getaran baru dengan pasangan baru. Yang padahal sama pasangan baru ini ujung-ujungnya juga akan bernasib sama aja gitu ya, tetep bisa pudar juga hasrat itu seiring berjalannya waktu. 
Selain itu penyebab selingkuh juga bisa karena 2 komponen lainnya hilang, meskipun mungkin 2 komponen ini hilangnya gak serentan komponen hasrat.

Kalau kamu udah paham penyebab mengapa seseorang bisa selingkuh, kamu bisa mencegah hal ini tentunya. Misalnya kamuamu bisa belajar membuat hasrati tu kembali muncul walaupun sudah pudar. Jadi hasrat itu gak perlu harus selalu dicari di orang baru, kamu bisa loh memunculkan atau mengembalikan hasrat lagi dengan orang yang sama. Ketika kamu merasa nih hasrat dalam hubungan kalian mulai memudar, kamu bisa nih bikin kejutan kecil-kecilan untuk pasangan kamu atau lakuin hal-hal kecil tapi berkesan yang bisa mengembalikan deg-degannya atau getarannya pasangan kamu. Atau sekedar cerita tentang pertemuan pertama kalian atau hari pertama jadian kalian itu kadang bisa juga loh mengembalikan rasa getaran-getaran cinta itu. Tinggal kamu pikiirin aja apa sih kira-kira yang bisa bikin getaran-getaran cinta ini kembali lagi diantara kalian, aku yakin kamu yang lebih tau soal hubungan kamu..

Jadi kalau ngomongin soal perselingkuhan, gak usah mikir atau bahas kejauhan deh, liat dulu 3 komponen ini sebenarnya masih utuh atau jangan-jangan udah ilang salah satunya..eh jangan-jangan ternyata gara-gara hasratnya yang berkurang.. Gak perlu selalu mencari solusi keluar, gak perlu langsung menyalahkan pihak A pihak B salahnya dia salahnya keadaan dan segala macem. Tapi lihat dulu..cari dulu solusinya kedalem.. apakah 3 komponen ini masihh terjaga utuh dalam hubungan kalian..? apakah hasrat itu selalu dipupuk atau ternyata selama ini memang kurang diperhatikan..?

Kamis, 02 Agustus 2018

Apakah orang yang berbicara dengan diri mereka sendiri itu gila?


 

Jawabannya ternyata...Nggak. Meski pun kadang banyak yang beranggapan bahwa bicara sendiri itu gila tapi ternyata sebenarnya kita semua pasti pernah loh berbicara kepada diri kita sendiri. Dalam banyak situasi, self-talk merupakan komunikasi yang internal dan pribadi. Kita mungkin menganggap self-talk ini sebagai semacam bisikan samar yang kita dengar di dalam relung pikiran kita, kata-kata yang dikatakan di bawah napas kita, atau renungan.

Apakah kamu memiliki percakapan yang baik dengan dirimu belakangan ini? Pikiran apa yang terlintas dalam pikiranmu ketika Kamu sedang berdua dengan dirimu saja? Allen Ginsberg, penyair penyair dari generasi Beat tahun 1950-an, mengajukan pertanyaan, "Apa yang Kamu katakan kepada dirimu sendiri saat berbaring di tempat tidur pada malam hari, tanpa suara?"


Apapun bentuk dialog batin itu, itu adalah bagian dari kesadaran sehari-hari yang akan berlangsung terus menerus. Oh iya,ngomong-ngomong, orang-orang yang menderita gangguan mental serius, seperti skizofrenia, juga terlibat dalam self-talk. Namun, hal ini berbeda dengan bentuk self-talk pada orang yang normal, dimana dialog pada penderita skizofernia biasaya berkaitan dengan orang atau kekuatan lain di luar diri sendiri.

Selasa, 31 Juli 2018

3 nasihat percintaan yang ternyata salah selama ini!






1. Ketika kamu bertemu jodohmu,kamu bakal langsung tau kok!
faktanya tidak ada tanda di awal yang dapat membedakan apakah seseorang yang kamu temui adalah jodohmu atau bukan. Sebuah studi menunjukan bahwa tatapan pertama ataupun sentuhan pertama memiliki reaksi yang sama dalam diri kita baik pada hubungan yang singkat maupun hubungan yang awet.

2. Jual mahal
ketika kamu suka sama cowok, kamu harus jual mahal supaya dia ngejar kamu, karena cowok itu ngejar! sayangnya nasihat ini ternyata keliru. Ketika kita benar-benar menyukai seseorang tidak ada salahnya untuk menunjukannya. Namun, tentu dengan wajar, jangan sampai kamu terlihat sangat putus asa untuk mendapatkan pasangan.

3. Jangan cari pacar lewat online, nanti kamu ditipu atau nanti kamu ketemu orang aneh.
Banyak stereotype negatif terhadap pasangan yang awalnya bertemu lewat aplikasi dating atau semacamnya. Banyak yang bilang bahwa mencari pasangan dengan cara demikian hanya dilakukan oleh orang-orang yang putus asa karena gak dapet-dapet pacar. Namun, justru sebaliknya loh! Orang-orang yang mencari pasangan lewat aplikasi dating justru orang-orang yang cukup berkualitas dan memiliki status sosial ekonomi yang tinggi.

source:psychologytoday.com