Senin, 23 Oktober 2017

Mengapa menjadi dirimu sendiri tidak selalu baik ?




Bayangkan ketika kamu besok harus interview kerja.

atau..mungkin kamu mau nge-date sama gebetan baru.

kamu deg-degan, trus curhat ke temen kamu.

Mereka mendengarkan curhatan kamu dan di akhir mereka pun menenangkan kamu dengan bilang "semuanya bakal fine2 ajaa dan yang harus kamu lakukan adalah jadi dirimu sendiri, be yourself!"

kamu mungkin udah pernah dapat nasihat seperti itu, kan?

Jadilah diri kamu sendiri. Nasihat ini bagus sebenernya, tapi masa iya? gimana kalau kamu punya kebiasaan makan yang jelek dan suka ngomong tentang diri kamu sendiri gak berhenti-berhenti? ya pasti nasihat yang paling baik buatmu adalah jangan jadi diri sendiri banget ! jangan makan dengan mulut terbuka atau jangan bicara tentang dirimu sepanjang malam !

gak salah salah banget sih kalau kamu mau menjadi diri sendiri, tapi untuk menjadi "otentik" kamu harusnya menggunakan 3 langkah, sedangkan kamu lansung loncat ke langkah terakhir.
orang yang otentik mengetahui diri mereka, memiliki diri mereka, dan menjadi diri mereka sendiri.

untuk menjadi otentik, pertama kita harus mengetahui diri kita sendiri dulu, kita harus memiliki kesadaran diri dan pengetahuan diri. Kemudian kita harus bertanggung jawab atas keputusan yang kita buat dalam hidup. Orang yang otentik menyadari bahwa mereka adalah pengarang bagi hidup mereka sendiri. Pada akhirnya, ketika kita mengetahui siapa sih sebenarnya diri kita ini dan juga bertanggung jawab atas pilihan yang kita ambil dalam hidup kita, barulah masuk akal untuk menjadi diri kita sendiri.

Menasehati seseorang yang terlihat tidak begitu mengenali diri mereka sendiri dan terlihat tidak bertanggung jawab atas pilihan mereka tidaklah membantu. Mereka sendiri  aja tidak tau apa itu artinya menjadi diri sendiri. Mereka mungkin malah mendapatkan "pembenaran' untuk kebiasaan-kebiasaan buruk mereka.

Tetapi, nasihat "menjadi diri sendiri" bisa menjadi saran yang sangat baik untuk mendapatkan hidup yang otentik, asal tau formulanya, ketahui dirimu-miliki dirimu-kemudian jadilah dirimu sendiri.

Pikirkan tentang seseorang yang kamu tahu sangat otentik, coba apakah mereka sudah menjalani 3 langkah tersebut?



Translation from : psychologytoday.com
writer                  : Stephen Joseph Ph. D 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar