Sabtu, 09 Juli 2016

Jangan bersikap lemah dan bersedih hati, wahai jiwa yang mulia.

Anda adalah orang yang paling tinggi aqidahnya, putih lagi kokoh sekokoh gunung, benar sebenar fajar, lagi sempurna sesempurna pengembannya, yaitu Rasul.

Paling tinggi yang disembahnya, karena penguasa, tuhan, penolong, pemberi kecukupan, dan yang memberi rizki adalah Allah, Tuhan Semesta Alam.

Paling tinggi Kitabnya. Ia merupakan wahyu yang diturunkan, tidak mengandung kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya, tidak membosankan sekalipun banyak diulang, tidak pernah habis keajaibannya, dan tidak pernah habis usianya.

Paling tinggi sejarahnya dan pengorbanannya, maka tanyakanlah kepada Badar, Uhud, Qadissiyah, Yarmuk, Hathiin dan 'Ain Jalut.
Tanyakanlah kepada tengkorak orang-orang yang mulia di dunia mengapa kepala mereka dipenggal ?
Tanyakanlah kepada darah para pahlawan di lembah-lembah yang diramaikan mengapa mereka dialirkan ?
Tanyakanlah kepada tubuh yang suci, karena prinsip apakah ia dibunuh ?

Paling tinggi warisannya, anda tidak punya kisah seribu satu malam, kebohongan Hamurabi, Igauan Plato, dan mimpi Shakeshpare. Akan tetapi, Anda punya kitab yang dibaca, sunnah untuk diikuti, ayat-ayat dan nasihat-nasihat, bukti yang nyata, cahaya, petunjuk, dan penawar segala penyakit yang ada dalam kalbu.

Lalu, janganlah bersikap lemah dan berkecil hati, andalah orang yang paling mulia.
Lalu, janganlah bersedih hati, Sesungguhnya Allah dekat dan selalu bersama kita.




Sumber :Al-Qarni, A. 2004. Cambuk Hati. Bandung : Irsyad Baitus Salam.