Anda adalah orang yang paling tinggi aqidahnya, putih lagi kokoh sekokoh gunung, benar sebenar fajar, lagi sempurna sesempurna pengembannya, yaitu Rasul.
Paling tinggi yang disembahnya, karena penguasa, tuhan, penolong, pemberi kecukupan, dan yang memberi rizki adalah Allah, Tuhan Semesta Alam.
Paling tinggi Kitabnya. Ia merupakan wahyu yang diturunkan, tidak mengandung kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya, tidak membosankan sekalipun banyak diulang, tidak pernah habis keajaibannya, dan tidak pernah habis usianya.
Paling tinggi sejarahnya dan pengorbanannya, maka tanyakanlah kepada Badar, Uhud, Qadissiyah, Yarmuk, Hathiin dan 'Ain Jalut.
Tanyakanlah kepada tengkorak orang-orang yang mulia di dunia mengapa kepala mereka dipenggal ?
Tanyakanlah kepada darah para pahlawan di lembah-lembah yang diramaikan mengapa mereka dialirkan ?
Tanyakanlah kepada tubuh yang suci, karena prinsip apakah ia dibunuh ?
Paling tinggi warisannya, anda tidak punya kisah seribu satu malam, kebohongan Hamurabi, Igauan Plato, dan mimpi Shakeshpare. Akan tetapi, Anda punya kitab yang dibaca, sunnah untuk diikuti, ayat-ayat dan nasihat-nasihat, bukti yang nyata, cahaya, petunjuk, dan penawar segala penyakit yang ada dalam kalbu.
Lalu, janganlah bersikap lemah dan berkecil hati, andalah orang yang paling mulia.
Lalu, janganlah bersedih hati, Sesungguhnya Allah dekat dan selalu bersama kita.
Sumber :Al-Qarni, A. 2004. Cambuk Hati. Bandung : Irsyad Baitus Salam.
Sabtu, 09 Juli 2016
Selasa, 07 Juni 2016
Pacaran ? Yes or No ?
Efek nonton Mario Teguh, akhirnya saya membuat tulisan dengan judul yang sama, pacaran ? yes or no ?
Dari awal videonya aja, saya udah setuju banget sama Pak Mario ini :))
bahwa hidup ini tidak bisa dilihat sebatas hitam dan putih. Hidup ini penuh warna, ada biru, hijau, merah, merah muda, pink, ungu, oranye, dan lain-lain, lalu kenapa membatasi diri hanya melihat sesuatu sebatas hitam dan putih ? sebatas siapa yang salah dan siapa yang benar ? sebatas apa yang iya dan apa yang tidak ?
karena pada akhirnya, bagi saya tidak ada sesuatu yang 100% benar atau 100% salah.
Hidup tak se-kaku itu.
Jujur aja sih, dulu saya sempat anti pacaran. haha. Kemudian, saya rasa itu tidak membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik ternyata. dengan prinsip seperti itu, bukannya membuat saya merendah, tapi automaticly dengan pola pikir saya yang dulu, saya merasa menjadi orang yang paling benar, paling iya, dan semua yang tidak sesuai dengan pemikiran saya itu salah besar. Melihat orang pacaran bawaannya sinis dan suudzon, merasa diri saya manusia paling suci. untungnya itu cuma berlangsung sebentar. sungguh, godaan setan itu nyata, mau bagaimana pun kita berusaha taat :( .
Sekarang, pola pikir saya sudah berubah lagi. Pertama itu, gara-gara saya nonton film supernova. Prolog dari filmnya benar-benar luar biasa. Prolognya begini :
"Ada secercah keindahan harmoni diantara dua sisi kehidupan, antara keteraturan dan ketidakteraturan, antara yang tertebak dan tidak tertebak : order dan chaos. Sesempurna apapun sebuah tatanan, dapat dipastikan chaos selalu ada, membayangi seperti siluman abadi, begitu mencapai titik kritisnya, ia pun lepas membuka tabir. Bahkan, dalam keadaan yang tampaknya eikuibrium atau seimbang sesungguhnya order dan chaos hadir bersamaan. Seperti kue lapis, yang diatasnya terdapat olesan selai sebagai perekat. Seperti macaroni schotel yang terpanggang rapi, tetapi didalamnya terdapat pasta dan saus yang tidak beraturan. Dan bagi manusia yang melihat dunia hanya HITAM dan PUTIH, maka ia harus siap-siap terguncang dalam sebuah turbulensi, bersama kita akan mengarungi cerita penuh turbulensi, manusia-manusia mencapai titik ledakan dasyat dan mengalami titk bifurkasi dan akhirnya menentukan pilihan dalam hidupnya. Semoga akan menjawab sebuah pertanyaan yang akan selalu ditanyakan : Siapakah yang paling berhak menentukan kebahagiaan untuk diri kita sendiri ?"
Nah begitu kira-kira quotenya, memang sulit untuk dicerna, tapi kalo kamu pinter kamu pasti paham :p bahwa sebenarnya hidup ini gak bisa dipaksakan untuk memilih antara ya dan tidak, jika dipaksakan, siap-siaplah..untuk mengalami titik kehancuran.
Oke, balik fokus cyiin. So, pacaran itu boleh gak sih ?
I think..kalo dibilang boleh..ya tergantung..
kalo dibilang gak boleh..juga ga bisa gitu..
ini bukan masalah iya atau nggak-nya, tapi alasan dibalik jawaban iya atau nggak itu.
kalo iya-nya karena pengen seneng-seneng aja, pengen menikmati masa muda, atau "ya gimana, yang namanya cinta itu kan gak bisa ditebak, jatuh cinta ya jatuh cinta, pacaran gak bisa dilarang" hmmm..oke..pemikiran yang kayak gini ini yang bikin banyak orang tersakiti karena pacaran..
nah, kalo alasannya karena saya sudah menemukan orang tepat buat dijadikan pasangan hidup, karena kelak saya akan menjadikan dia istri atau suami saya, karena saya ingin mengenal dia lebih lanjut.. i think..it's fine..gak ada yang salah.
Berasa gak sih apa yang ga ada di jawaban pertama, tapi ada di jawaban kedua ? Yup.. bener banget.. kekuatan alasan dari jawaban kedua itu karena adanya Tanggung Jawab, yang jelas banget ga ada dijawaban pertama. Dari jawabannya aja, udah keliatan banget gaya pacarannya kayak gimana. Yang pertama, bakal melakukan apapun, yang penting happy dan soal masa depan pasangannya itu urusan belakang, ditanya soal gimana hubungan ini jawabannya "nanti jalanin aja dulu.." (dimana-mana kalo kita mau pergi, pasti ada ditujuannya, lah ini jalanin aja dulu, piye toohh ? nyasar baru tau rasa).. "nanti dipikirin dulu.." nanti..nanti...terus kalo udah ada yang lebih bisa bikin happy...selingkuh..terus yang lama ditinggal. Jelas. Ngeri banget ya..pacaran sama orang yang ga punya rasa tanggung jawab. So, girls.. kalo kira-kira pacar kalian begini..mending segera katakan putus sebelum sakit hati cyiin..
Kalo yang kedua, pasti bakal lebih sering membicarakan masa depan,atau ga cuma membicarakan tapi juga merencanakan dengan tindakan, kebayang kan..pacarannya udah gak berdua mulu tapi juga sering diajak ke rumah ketemu mama papa :)), sering mengenal dan memahami sifat dan kepribadian masing-masing.. dan menurutku itu oke oke aja.
Intinya sih... saya tidak menyalahkan orang yang pacaran, tapi juga gak pacaran-pacaran banget *apasih pen, jomblo-jomblo aja wkwk*, tapi ya juga gak..sampai ikut campaign anti pacaran sih haha. Menurut saya sih, kalo udah merasa nemuin orang yang "KLIK" banget, yang ngerasa cocok banget, ya gapapa sih pacaran. Asalkan, ingat tujuannya dan liat keseriusannya. karena sebenarnya, saya ini orang yang sibuk dan sangat menghargai waktu, saya gak punya waktu untuk perasaan yang gak serius, hidup emang gak boleh terlalu kaku, tapi ya ga sebercanda itu juga :') . intinya lagi, kalo kamu udah macarin seseorang, pastikan kamu menganggap dia sebagai "calon istri" atau "calon suami" kamu, ya memang sih ga secepat itu juga, tapi kalo kamu macarin seseorang tanpa ada niat untuk menikahinya itu tuh tega banget, parah. Kalo punya pacar, dijaga baik-baik, diseriusin, kalo dia belum baik, bimbing jadi lebih baik, biar makin varokah pacaran sama kamu hahah (bukannya malah merusak, ya). Terus kalau cewek, jeli-jeli lah memilih pacar, saya yakin sih semua cowok itu baik kok, tapi gak semuanya serius haha. Menurut saya sih, cewek itu gapapa jomblo lama-lama, bukan karena gak lakuu cuman karena dia harus jaga dirinya buat orang yang benar-benar sayang sama dia. Jujur sih, saya suka heran kalo ada cewek yang bangga punya mantan banyak, malah dulu ada satu anak sekolahan saya yang bangga bilang dia udah pacaran 32 kali dan itu bikin saya mikir...ya kali semua cowo yang nembak kamu, kamu terima ? segampang itukah ? -_- . Please girlssss, jaga diri kalian :)))
Apalagi ya.
Hm.Mending perbaiki diri dan sibukan diri dengan kegiatan yang bermanfaat, nanti kalo ada yang benar-benar sayang,klik, dan serius sama kamu, boleh kok pacaran :)).
Dari awal videonya aja, saya udah setuju banget sama Pak Mario ini :))
bahwa hidup ini tidak bisa dilihat sebatas hitam dan putih. Hidup ini penuh warna, ada biru, hijau, merah, merah muda, pink, ungu, oranye, dan lain-lain, lalu kenapa membatasi diri hanya melihat sesuatu sebatas hitam dan putih ? sebatas siapa yang salah dan siapa yang benar ? sebatas apa yang iya dan apa yang tidak ?
karena pada akhirnya, bagi saya tidak ada sesuatu yang 100% benar atau 100% salah.
Hidup tak se-kaku itu.
Jujur aja sih, dulu saya sempat anti pacaran. haha. Kemudian, saya rasa itu tidak membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik ternyata. dengan prinsip seperti itu, bukannya membuat saya merendah, tapi automaticly dengan pola pikir saya yang dulu, saya merasa menjadi orang yang paling benar, paling iya, dan semua yang tidak sesuai dengan pemikiran saya itu salah besar. Melihat orang pacaran bawaannya sinis dan suudzon, merasa diri saya manusia paling suci. untungnya itu cuma berlangsung sebentar. sungguh, godaan setan itu nyata, mau bagaimana pun kita berusaha taat :( .
Sekarang, pola pikir saya sudah berubah lagi. Pertama itu, gara-gara saya nonton film supernova. Prolog dari filmnya benar-benar luar biasa. Prolognya begini :
"Ada secercah keindahan harmoni diantara dua sisi kehidupan, antara keteraturan dan ketidakteraturan, antara yang tertebak dan tidak tertebak : order dan chaos. Sesempurna apapun sebuah tatanan, dapat dipastikan chaos selalu ada, membayangi seperti siluman abadi, begitu mencapai titik kritisnya, ia pun lepas membuka tabir. Bahkan, dalam keadaan yang tampaknya eikuibrium atau seimbang sesungguhnya order dan chaos hadir bersamaan. Seperti kue lapis, yang diatasnya terdapat olesan selai sebagai perekat. Seperti macaroni schotel yang terpanggang rapi, tetapi didalamnya terdapat pasta dan saus yang tidak beraturan. Dan bagi manusia yang melihat dunia hanya HITAM dan PUTIH, maka ia harus siap-siap terguncang dalam sebuah turbulensi, bersama kita akan mengarungi cerita penuh turbulensi, manusia-manusia mencapai titik ledakan dasyat dan mengalami titk bifurkasi dan akhirnya menentukan pilihan dalam hidupnya. Semoga akan menjawab sebuah pertanyaan yang akan selalu ditanyakan : Siapakah yang paling berhak menentukan kebahagiaan untuk diri kita sendiri ?"
Nah begitu kira-kira quotenya, memang sulit untuk dicerna, tapi kalo kamu pinter kamu pasti paham :p bahwa sebenarnya hidup ini gak bisa dipaksakan untuk memilih antara ya dan tidak, jika dipaksakan, siap-siaplah..untuk mengalami titik kehancuran.
Oke, balik fokus cyiin. So, pacaran itu boleh gak sih ?
I think..kalo dibilang boleh..ya tergantung..
kalo dibilang gak boleh..juga ga bisa gitu..
ini bukan masalah iya atau nggak-nya, tapi alasan dibalik jawaban iya atau nggak itu.
kalo iya-nya karena pengen seneng-seneng aja, pengen menikmati masa muda, atau "ya gimana, yang namanya cinta itu kan gak bisa ditebak, jatuh cinta ya jatuh cinta, pacaran gak bisa dilarang" hmmm..oke..pemikiran yang kayak gini ini yang bikin banyak orang tersakiti karena pacaran..
nah, kalo alasannya karena saya sudah menemukan orang tepat buat dijadikan pasangan hidup, karena kelak saya akan menjadikan dia istri atau suami saya, karena saya ingin mengenal dia lebih lanjut.. i think..it's fine..gak ada yang salah.
Berasa gak sih apa yang ga ada di jawaban pertama, tapi ada di jawaban kedua ? Yup.. bener banget.. kekuatan alasan dari jawaban kedua itu karena adanya Tanggung Jawab, yang jelas banget ga ada dijawaban pertama. Dari jawabannya aja, udah keliatan banget gaya pacarannya kayak gimana. Yang pertama, bakal melakukan apapun, yang penting happy dan soal masa depan pasangannya itu urusan belakang, ditanya soal gimana hubungan ini jawabannya "nanti jalanin aja dulu.." (dimana-mana kalo kita mau pergi, pasti ada ditujuannya, lah ini jalanin aja dulu, piye toohh ? nyasar baru tau rasa).. "nanti dipikirin dulu.." nanti..nanti...terus kalo udah ada yang lebih bisa bikin happy...selingkuh..terus yang lama ditinggal. Jelas. Ngeri banget ya..pacaran sama orang yang ga punya rasa tanggung jawab. So, girls.. kalo kira-kira pacar kalian begini..mending segera katakan putus sebelum sakit hati cyiin..
Kalo yang kedua, pasti bakal lebih sering membicarakan masa depan,atau ga cuma membicarakan tapi juga merencanakan dengan tindakan, kebayang kan..pacarannya udah gak berdua mulu tapi juga sering diajak ke rumah ketemu mama papa :)), sering mengenal dan memahami sifat dan kepribadian masing-masing.. dan menurutku itu oke oke aja.
Intinya sih... saya tidak menyalahkan orang yang pacaran, tapi juga gak pacaran-pacaran banget *apasih pen, jomblo-jomblo aja wkwk*, tapi ya juga gak..sampai ikut campaign anti pacaran sih haha. Menurut saya sih, kalo udah merasa nemuin orang yang "KLIK" banget, yang ngerasa cocok banget, ya gapapa sih pacaran. Asalkan, ingat tujuannya dan liat keseriusannya. karena sebenarnya, saya ini orang yang sibuk dan sangat menghargai waktu, saya gak punya waktu untuk perasaan yang gak serius, hidup emang gak boleh terlalu kaku, tapi ya ga sebercanda itu juga :') . intinya lagi, kalo kamu udah macarin seseorang, pastikan kamu menganggap dia sebagai "calon istri" atau "calon suami" kamu, ya memang sih ga secepat itu juga, tapi kalo kamu macarin seseorang tanpa ada niat untuk menikahinya itu tuh tega banget, parah. Kalo punya pacar, dijaga baik-baik, diseriusin, kalo dia belum baik, bimbing jadi lebih baik, biar makin varokah pacaran sama kamu hahah (bukannya malah merusak, ya). Terus kalau cewek, jeli-jeli lah memilih pacar, saya yakin sih semua cowok itu baik kok, tapi gak semuanya serius haha. Menurut saya sih, cewek itu gapapa jomblo lama-lama, bukan karena gak lakuu cuman karena dia harus jaga dirinya buat orang yang benar-benar sayang sama dia. Jujur sih, saya suka heran kalo ada cewek yang bangga punya mantan banyak, malah dulu ada satu anak sekolahan saya yang bangga bilang dia udah pacaran 32 kali dan itu bikin saya mikir...ya kali semua cowo yang nembak kamu, kamu terima ? segampang itukah ? -_- . Please girlssss, jaga diri kalian :)))
Apalagi ya.
Hm.Mending perbaiki diri dan sibukan diri dengan kegiatan yang bermanfaat, nanti kalo ada yang benar-benar sayang,klik, dan serius sama kamu, boleh kok pacaran :)).
Jumat, 13 Mei 2016
selamat datang di dunia psikologi
Hello! Saya Putri Pena Adelia, biasanya
dipanggil pena (iya, pena. bukan, bukan pulpen). Saat ini saya sedang kuliah di
jurusan psikologi di Universitas Islam Indonesia. Alasan saya ngambil kuliah
psikologi ini karena emang tertarik aja, this is my passion. Pokoknya
dari jaman SMP udah bercita-cita jadi psikolog.
Saya memang
udah tau apa passion saya dari jaman
SMP, saya gak mengalami kegalauan ketika milih jurusan kuliah, pokoknya
psikologi! Sayangnya, gak semua orang bisa menemukan passion-nya sedini
itu, mungkin sekarang ini diantara kalian pasti ada aja yang masih galau,
apalagi anak-anak SMA yang udah mau lulus itu, galaau mau masuk jurusan apa pas
kuliah nanti.
Nah, disini saya akan mencoba memberikan setitik
pencerahan biar kalian gak terlalu galau, saya akan berbagi informasi tentang
gimana sih kuliah di jurusan psikologi itu. Mungkin nih ya, ada beberapa di
antara kalian yang pengen masuk psikologi tapi ragu-ragu, biasanya sih
mikirnya...
"jadi psikolog serem nanti bisa baca pikiran
orang"
"kalo kuliah psikologi nanti bisa kerja
apa?"
atau
"psikologi? belajar jadi dukun dong?"
dan lain sebagainya...
ini adalah ekspresi mahasiswa psikologi ketika disuruh
baca pikiran orang. kita tuh gak bisa baca pikiran orang! plis deh! :(
perlu di ketahui, belajar psikologi itu memang sedikit
absurd sih haha. Iya memang, kita mempelajari hal-hal yang sebenarnya
tak kasat mata (nah loh ga jelas kan?!). Bandingin kalo sama kedokteran, mereka
kalau belajar jelas, tau bagian-bagian organ tubuh, tau letak otak dimana,
jantung dimana, nah kalau psikologi? jiwa itu dimana? pikiran itu seperti apa?
gak ada wujudnya, gak keliatan. Serem ya, tapi seru sih. Okaay daripada kalian makin menerawang-nerawang psikologi itu kayak
apa, kuliahnya belajar apa aja, mending langsung aja deh ya gimana sih
sebenarnya gambaran kuliah di jurusan psikologi itu?
1. Santai
ga seperti anak teknik yang penuh dengan hitungan atau
seperti anak kedokteran yang penuh dengan hafalan, psikologi itu ilmu nyantai,
ilmu yang penuh khayalan dan imajinasi. Mahasiswa psikologi lebih banyak
memerlukan kemampuan menganalisis. Jadi, kalau kamu menyadari bahwa kamu punya
kemampuan analisis yang baik, kamu bisa tuh mempertimbangkan untuk masuk
jurusan psikologi.
Ini
adalah foto pas lagi jalan-jalan ke bandung, loh kok malah foto jalan-jalan
yang di masukkin sih? Tenang, ini gak cuman jalan-jalan. Ini ceritanya lagi
kuliah mata kuliah kode etik psikologi. Kita diajak dosen untuk berkunjung ke
rumah sakit jiwa, ke sekolah dan juga ke Dinas Psikologi TNI yang ada di
Bandung. Asik kan kuliahnya?
2. Fenomena tentang manusia
ini serunya belajar psikologi, kita belajar tentang
kejadian-kejadian unik,tak biasa, dan mecengangkan yang dialami manusia.
Psikologi akan menjawab pertanyaan-pertanyaan kamu kayak
"sebenarnya telepati itu ada gak sih?"
"kenapa sih ada orang tega melakukan
pembunuhan?"
"kenapa orang bisa jalan dalam keadaan
tidur?"
3. Banyak cabang-cabangnya
psikologi itu banyak banget cabangnya, tapi kalau di
kampusku ada 5 aja konsentrasi psikologi, yaitu psikologi klinis, psikologi
industri dan organisasi, psikologi perkembangan, psikologi sosial, dan
psikologi islami.
psikologi klinis itu intinya belajar tentang penyakit
psikologi dan macam-macam terapinya. Di psikologi klinis kamu akan menemukan
banyak kasus-kasus yang menarik dan seru, kayak psikopat dan skizofernia (kalo
kamu gak tau apa itu skizofernia, skizofernia tuh itu loh yang suka linglung
gak jelas dan sering disebut oleh orang awam dengan sebutan "orang
gila"). Kamu juga akan mengenal banyak terapi-terapi seperti terapi
kognitif, terapi perilaku, terapi yang berhubungan dengan alam bawah sadar dan
lain-lain. Salah satu mata kuliah favoritku berasal dari cabang psikologi ini,
mata kuliah favoritku itu psikologi faal, gimana gak favorit ? di mata kuliah
ini kita membahas tentang bagaimana pikirkan itu dapat mengontrol kondisi tubuh
kita dan sebaliknya (I think it’s fun!).
Kalau psikologi industri fokusnya ke perusahaan dan
organisasi. Di psikologi ini kita akan membicarakan tentang karyawan, seperti
bagaimana meningkatkan kesejahteraan karyawan, bagaimana cara meningkatkan kinerja
karyawan dan lain-lain. Kita juga akan membahas tentang cara rekruitmen
dan seleksi karyawan, mengatur gaji karyawan (iya,kita loh yang ngatur),
dan masih banyak lagi..
Kalo di psikologi perkembangan intinya kita
belajar jadi orang tua yang baik, ini yang paling aku suka, bikin baper soalnya
sambil bayangin gimana pas berkeluarga nanti ehehe. Salah satu mata kuliah
favoritku di kampus berasal dari cabang psikologi perkembangan, yaitu mata
kuliah psikologi keluarga, di mata kuliah ini kamu akan diajarkan bagaimana
cara memilih pasangan yang baik dan benar (asik banget gak tuh?), kita juga
diajarkan bagaimana cara membangun visi misi keluarga, sampai ke bagaimana cara
mengasuh anak.
di psikologi sosial juga asik, ada baper-bapernya juga
soalnya kita akan belajar tentang teori cinta, kamu akan tau apa itu cinta yang
sempurna #eaa, ada juga mata kuliah psikologi gender yang berarti kamu
bisa tuh belajar memahami lawan jenis kamu lewat mata kuliah ini (asik banget
kan?!), di cabang psikologi sosial kita juga akan belajar tentang konflik dalam
kelompok, psikologi politik dan lain-lain.
Nah, terakhir ada psikologi Islami. Ini nih yang bikin
UII beda dari kampus yang lain, cuma ada di UII cabang psikologi islami. disini
kamu akan mempelajari islam dari sudut pandang psikologi dan mempelajari
psikologi dari sudut pandang islam..menarik banget..kamu akan mengenal islam
lebih dalam lagi..lebih bermakna dan lebih filosofis..kamu juga akan belajar
bagaimana menyelesaikan permasalahan psikologis dengan cara-cara yang sudah
diajarkan dalam islam, seperti dengan puasa zikir dan lain-lain. Subhanallah!
oh iya, kalau kamu memilih cabang ini, kamu bakal ketemu dengan mata kuliah
psikologi mimpi loh (nah loh?! gimana tuh kuliahnya?tidur kah?!)
4. pratikum oh pratikum !
Kuliah psikologi memang gak terlalu berat, tapi pasti
ada lah kesulitan kesulitan tertentu dan apakah kesulitan ituu ? kamu nanti
akan dihadapkan oleh jeng jeng jeng PRATIKUM. OH NO ! ini aja saya belum
ngerjain laporan pratikum sama sekali -_- #curhat. kalo di kampusku sih, di
semester 4 ini pratikumnya itu 2 kali seminggu, dan ada laporan pratikum yang
harus dibikin. Kamu akan sibuk nyari teori dari buku-buku dan jurnal-jurnal
asing untuk bikin laporan. Deadline 2 hari buat bikin laporan per bab nya, cuma
2 hari terus akan ada revisinya dicoret-coret kayak skripsi, udah direvisi kan,
terus kita dibenerin, abis itu lanjut lagi bab selanjutnya, revisi lagi, gitu
aja terus sampai selesai. pokoknya melelahkan deh. ini aja saya ngetik dalam
keadaan badan demam, pilek dan bersin-bersin terus gara-gara semalem
hujan-hujan ke perpustakaan demi nyari sumber teori. nyari sumber teori itu
memang agak susah, karena ilmu psikologi ini tergolong ilmu baru dibandingkan
ilmu lain, masih sangat sulit mencari sumber bacaan maupun jurnal.
5. prospek kerja
Prospek kerja psikologi ini luas banget. Menurutku sih
anak psikologi bisa kerja dimana aja, selama masih ada manusia disana, hehehe.
untuk kamu yang tertarik dengan psikologi klinis, kamu
bisa jadi psikolog di rumah sakit jiwa dan rumah sakit biasa (apalagi sekarang
lagi banyak banget dibutuhin soalnya tenaga psikolog masih terbilang kurang di
Indonesia).
Dan buat kamu yang tertarik dengan psikologi
industri,kamu bisa kerja di bagian HRD, psikologi industri merupakan cabang
ilmu psikologi yang prospeknya paling cerah sih menurutku dan kamu bisa
mendapatkan gaji yang besar kalau kerja di bidang psikologi industri ini.
pokoknya kalau kerjaan yang berasal dari cabang psikologi industri dan
organisasi itu gajinya gede-gede. Misalnya job hunter, ini tugasnya kita
nyariin karyawan buat perusahaaan. biasanya, perusahaan kan ga mau ribet
ngelakuin wawancara dan tes buat cari karyawan. nah, makanya ada pekerjaan yang
namanya job hunter. Selain itu ada vendor, ini mirip sama job hunter, tapi
lebih keren dan gajinya jauh lebih besar. Bedanya dengan job hunter, vendor ini
kerjanya nyari orang untuk ngisi posisi jabatan yang lebih tinggi kayak
direktur atau kepala apa gitu. ini keren pokoknya dan upah yang didapat bukan
main hehe.
Kamu juga bisa buka jasa konsultasi loh, ntah itu kamu
mau buka tempat konsultasi karier, konsultasi masalah anak dan keluarga atau
yang memang khusus konsultasi pennyakit psikologis.
udah ya gitu aja dulu, saya ga menyarankan buat masuk
psikologi sih, tapi cuma ngasih informasi aja siapa tau dapat membantu
keresahan dan kegalauan anda dalam memilih jurusan hehe. intinya apapun yang
kamu pilih, pastikan kamu ga akan bosen atau cape ngejalaninnya. karena ini
beda sama SMA, kamu akan belajar tentang "satu hal" yang sama setiap
harinya selama 4 tahun dibangku perkuliahan. So, make sure you follow your
passion !
Langganan:
Postingan (Atom)
